Azira tidak akan bermain dengan warga Afghanistan untuk menghalangi pendidikan anak perempuan

Pada hari Kamis, 12 Januari, Cricket Australia mengumumkan pembatalan.
Australia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan tersebut merupakan protes terhadap larangan bagi perempuan untuk masuk universitas di Afghanistan.

“Keputusan ini diambil setelah melakukan diskusi dengan semua pihak, termasuk Pemerintah Australia”, kata pernyataan itu.

Cricket Australia berkomitmen untuk membantu pengembangan permainan kriket untuk pria dan wanita di seluruh dunia, termasuk Afghanistan. Kami akan terus menghubungi Dewan Kriket Afghanistan untuk meningkatkan kondisi perempuan dan anak perempuan di negara itu.

Seri ini merupakan bagian dari ICC Cricket World Cup Super League. Jika Australia memutuskan untuk tidak bermain, maka akan ditambahkan 30 poin untuk Afghanistan. Di peringkat ketujuh dengan 115 poin, Afghanistan akan langsung lolos ke Piala Dunia ODI Oktober mendatang. Australia, yang berada di urutan kelima dengan 120 poin, telah mengkonfirmasi tempat mereka untuk mengunjungi India.

Dewan Kriket Afghanistan menyebut keputusan Australia sebagai “tidak adil dan tidak terduga”. Dalam sebuah pernyataan, mereka mengatakan bahwa keputusan ini akan berdampak negatif pada pengembangan kriket di Afghanistan. Mereka juga akan berbicara dengan ICC tentang hal ini. Selain itu, pihaknya juga akan mempertimbangkan kembali izin bagi pemain kriket Afghanistan untuk bermain di Liga Big Bash Australia.

Pemain bola cepat Afghanistan Navin ul Haq Murid menyebut keputusan Australia “anak muda”. Dia juga mengkritik Australia karena mengambil satu-satunya hal yang menyenangkan dari orang-orang Afghanistan daripada mendukung mereka.

Sebelumnya, Australia menangguhkan pertandingan Test dengan Afghanistan setelah Taliban menggulingkan pemerintah Afghanistan yang diakui secara internasional pada 2021.

Sementara itu, dalam konferensi pers virtual menjelang Piala Dunia U-19 Perempuan, CEO ICC Allardyce mengatakan, “Apa yang terjadi di Afghanistan akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan. Dewan kami telah memantau situasi sejak perubahan kekuasaan di sana.

Tidak ada yang berkembang di Afghanistan, yang tentu saja menjadi perhatian kami dan kami akan membicarakannya di pertemuan berikutnya pada bulan Maret. Sejauh yang kami tahu, saat ini tidak ada kegiatan (kriket wanita)”.

Related Posts